Latar Belakang
Formalisme adalah teori dan
analisis sastra yang berasal dari Moscow dan St. Petersburg. Teori ini muncul
pada dekade kedua abad kedua puluh. Karena berasal dari rusia, teori ini
disebut formalisme rusia. Di antara tokoh sentral gerakan teori ini adalah
Boris Eichenbaum, Viktor Shklovsky, dan Roman Jacobson (Abrams and Harpham
2015:141–42).
Ketika model kritik ini
ditekan oleh pemerintah soviet pada 1930-an pusat gerakan ini pindah ke
Cekoslowakia. Gerakan ini diteruskan oleh Lingkar Linguistik Praha dengan
tokohnya Roman Jakobson, Jan Mukarovský, dan René Wellek. Pengaruh Wellek dan
Jacobson meluas sampai ke Amerika ketika mereka mengajar di beberapa
universitas Amerika pada 1940-an (Abrams and Harpham 2015:142).
Konsep Dasar
Formalisme berpandangan bahwa
bahasa sastra berbeda dengan bahasa biasa. Bahasa biasa mengkomunikasikan pesan
dan informasi pada pendengar dengan mengacu pada dunia di luar bahasa. Bahasa sastra,
di sisi lain, menghadirkan bahasa yang mengandung unsur kebersastraan (literariness).
Dalam hal ini, Roman Jacobson menyatakan bahwa objek studi sastra bukan karya
sastra tetapi kebersastraan (Abrams and Harpham 2015:142).
Karena berbeda dengan bahasa
biasa, bahasa sastra menurut Viktor Shklovsky merupakan hasil estrange atau defamiliarize. Dalam kesastraan
Indonesia disebut dengan istilah defamiliarisasi. Defamiliarisasi ini dipakai
oleh penulis untuk menghadirkan sensasi baru yang lebih segar (Abrams and Harpham 2015:143).
Daftar Pustaka
Abrams, M. H., and Geoffrey Galt
Harpham. 2015. A Glossary of Literary Terms. 11th ed. Boston: Cengage
Learning.
Disusun Muhri untuk materi
kuliah
0 comments:
Posting Komentar