22 April 2024

,

KRITIK SASTRA BARU (NEW CRITICISM)

 


Istilah ini, meluas ke publik dengan terbitnya buku John Crowe Ransom berjudul The New Criticism pada 1941muncul untuk diterapkan pada teori dan praktek yang tetap menonjol dalam kritik sastra Amerika sampai akhir tahun 1960-anGerakan ini berasal sebagian besar dari unsur-unsur dalam buku IA Richards Principles of Literary Criticism (1924) dan Practical Criticism (1929) dan dari esai kritis TS Eliot. Gerakan ini menentang minat ilmuan, kritikus, dan guru yang jamak pada masa itu dalam menulis berdasarkan biografi pengarang, konteks sosial sastra, dan sejarah sastra. Dengan keras dinyatakan bahwa perhatian kiritik sastra yang benar tidak didasarkan pada situasi dan akibat eksternal atau posisi historis sebuah karya, tetapi dengan pertimbangan yang detil dari karya itu sendiri sebagai entitas mandiri. Kritikus terkemuka dalam model ini adalah Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren, yang buku teksnya berjudul Understanding Poetry (1938) dan Understanding Fiction (1943) berpengaruh besar membuat Kritik
Sastra Baru menjadi metode dominan dalam pengajaran sastra di perguruan tinggi Amerika, dan bahkan di sekolah menengah, selama dua sampai tiga dekade berikutnya. Penulis terkemuka lainnya pada waktu itu-selain RansomBrooksdan Warren-yang sering diidentifikasi sebagai Kritik Baru adalah Allen TateRP Blackmurdan William K. Wimsatt.
Seorang kritikus Inggris yang sangat berpengaruhFR Leavisdalam pengalihan perhatiannya dari (kritik berdasarkan) latar belakangsumberdan biografi pada analisis rinci tentang "teks sastra itu sendiri," berbagi beberapa konsep Critics Baru dan fokus analisis mereka (Kritik Baru) terhadap apa yang ia sebut "kata-kata di halaman." Dia berbeda dari rekan-rekan Amerika-nya dalam penekanannya bahwa karya sastra besar atau agung adalah sebuah aturan konkret dan ketegasan hidup tentang nilai moral dan budaya; dia juga menekankan peran penting dalam pendidikan apa yang disebutnya “Tradisi Agung” sastra Inggris dalam memajukan nilai budaya dan “peradaban” melawan serangan antagonistis dalam kehidupan modern. Lihat F. R. Leavis, Revaluation: Tradition and Development in English Poetry (1936); Education and the University (1943, 2d ed. 1948); The Great Tradition: George Eliot, Henry James, Joseph Conrad (1948); juga Anne Sampson, F. R. Leavis(1992).
Kritik Baru berbeda satu sama lain dalam banyak cara, tetapi sudut pandang dan prosedur berikut menyatukan banyak sudut pandang dan prosedur tersebut.
1.     Sebuah sajak harus diperlakukan seperti – dalam pernyataan Eliot, “terutama sebagai puisi dan tidak dalam hal lain” – dan harus dianggap sebagai sebuah objek verbal yang independen dan mencukupi dirinya sendiri. Kaidah pertama kritisisme menurut John Crow Ransom adalah bahwa kritik tersebut harus objektif mengutip hakikat objek dan mengenali otonomi karya itu sendiri sebagai wujud untuk dirinya sendiri. Kritik baru mengingatkan pembaca terhadap praktik kritik yang mengalihkan perhatian dari sajak itu sendiri. Dalam menganalisa dan mengevaluasi sebuah karya tertentu, mereka menjauhkan diri dari mengacu pada biografi, temperamen, dan pengalaman personal pengarang, pada kondisi sosial pada saat produksi karya, atau pada efek karya secara psikologis dan moral pada pembaca; mereka juga cenderung meminimalkan bantuan dari kedudukan karya dalam sejarah bentuk sastra dan masalah yang dibicarakan. Karena fokusnya pada karya sastra terpisah dari kehadiran situasi dan pengaruh, Kritik Baru ini sering diklasifikasi sebagai jenis formalisme kritis
2.     Prinsip-prinsip Kritik Baru pada dasarnya verbal. Artinya, sastra dipahami sebagai sebuah jenis bahasa istimewa yang sifatnya didefinisikan denga oposisi sestematik dengan bahasa sains dan wacana praktis dan logis, dan prosedur penjelasannya adalah untuk menganalisis arti dan interaksi kata-kata, bahasa kiasan, dan simbol. Penekanannya adalah pada “kesatuan organik,” dalam sebuah karya sastra yang berhasil, struktur keseluruhan dengan makna verbalnya, dan kita diperingatkan terhadap pemisahan keduanya dengan apa yang disebut Cleanth Brooks "ajaran sesat parafrase."
3.     Prosedur khas untuk Kritik Baru adalah penjelasan, atau membaca teliti: analisis rinci tentang saling keterkaitan yang kompleks dan ambiguitas (banyak arti) dari komponen verbal dan kiasan dalam sebuah karya. "Explication de texte" (menekankan semua jenis informasi, baik internal maupun eksternal, yang relevan dengan pemahaman penuh dari sebuah kata atau kutipan pendek) telah lama menjadi prosedur formal untuk mengajar sastra di sekolah-sekolah Prancis, tetapi analisis ekslikatif pada karakterstik interaksi verbal internalnya Kritik Baru berasal dari buku-buku seperti Practical Criticism (1929) karya I. A. Richards dan Seven Types of Ambiguity (1930) karya William Empson.
4.     Perbedaan antara genre sastra, meskipun diakui, tidak memainkan peran penting dalam Kritik Baru. Komponen penting dari setiap karya sastra, baik lirik, narasi, atau dramatis, yang dikandung menjadi kata-kata, imaji, dan simbol-simbol daripada karakter, pikiran, dan plot.

Diterjemahkan dengan penyesuaian oleh Muhri dari
Abrams, M. H. dan Harpham, Geoffrey Galt. 2009. A Glossary of Literary Terms, Ninth Edition. Boston: Wadsworth Cengage Learning

0 comments:

Posting Komentar